Eksistensi wisata kuliner desa wisata sangeh bali

• Dermawan Waruwu, Tri Priyono Budi Santoso dan I Made Dwi Wira Ardana
• Deepublish
• 2022
• 978-623-02-4119-2

Eksistensi desa wisata, secara khusus wisata kuliner pada masa pandemi Covid-19 terus dilakukan dengan berbagai cara untuk memulihkan ekonomi dan pariwisata di Bali. Salah satunya melalui program We Love Bali yang melibatkan 4.400 orang pengguna media sosial untuk menginap di beberapa desa wisata di Bali selama 3 hari 2 malam (Sugiari, 2020); (Muhammad, 2020). Pandemi Covid-19 juga berdampak pada menurunnya kunjungan wisatawan ke Desa Wisata Sangeh yang memiliki daya tarik wisata alam (flora dan fauna), budaya, dan wisata kuliner tradisional maupun modern. Desa wisata yang memiliki potensi alam, budaya, kuliner, dan modal sosial lainnya harus dikembangkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan peningkatan kunjungan wisatawan (Waruwu and et.al, 2020b); (Junaedi and Waruwu, 2016). Kendati demikian, pengelolaan desa wisata harus dilakukan secara community based tourism yang bekerja sama dengan berbagai pihak (Agustini, 2020); (Mahagangga and et.al, 2015). Buku Eksistensi Wisata Kuliner Desa Wisata Sangeh Bali merupakan buku pertama yang membahas tentang wisata kuliner di Desa Sangeh. Buku ini terdiri dari 12 bab serta pokok bahasan yang fokus pada pengembangan Wisata Kuliner dan Desa Wisata. Menariknya, isi buku Eksistensi Wisata Kuliner ini menyajikan keberhasilan masyarakat atau pengusaha kuliner di Desa Wisata Sangeh membuat destinasi wisata baru yang dikemas dengan berbagai aneka kuliner sambil berwisata dengan suasana alam. Wisatawan domestik dari berbagai daerah dan bahkan wisatawan asing datang ke Desa Wisata Sangeh untuk menikmati makanan khas tradisional Bali, khas Indonesia, dank has Western. Harga yang ditawarkan relalatif murah serta dipromosikan menggunakan digital marketing.

• Kuliner
• Wisata

• Yogyakarta