Indikator strategi pengembangan kepariwisataan

• Usman Chamdani
• Deepublish
• 2018
• 978-602-475-024-4

Penelitian pariwisata merupakan kegiatan investigasi secara sistematis, menyeluruh dan terkontrol fenomena kehidupan manusia dalam kaitannya terhadap kegiatan pariwisata yang dilaksanakannya (Goeldner, 1990). Penelitian pariwisata memiliki arti strategis untuk menjaga perkembangan pariwisata, supaya dapat berlangsung secara berkelanjutan. Penelitian juga diperlukan untuk mengembangkan dan menerapkan metode-metode untuk menginformasikan terhadap dampak pariwisata pada masyarakat dan untuk mengalokasikan sumber daya agar efisien, serta untuk memproduksi kebutuhan terhadap produk wisata. Penelitian pariwisata memiliki nilai sebagai bank data dan informasi (dokumentasi) pada saat direncanakan, dilakukan penelitian, serta evaluasi dan hasil penelitian dimana nantinya dapat digunakan untuk kepentingan bagi pihak-pihak yang interest di masa kini dan di masa yang akan datang. Melakukan kajian terkait isi pesan terhadap hasil-hasil penelitian pariwisata, secara umum akan memperoleh gambaran tentang bagaimana implikasi sebuah studi pariwisata bisa dimaknai baik secara akademik maupun secara empiris dalam bentuk-bentuk implementasinya. Fakta yang paling krusial di dalam buku ini menginformasikan, bahwa ada kecenderungan pengembangan di destinasi pariwisata lebih bersifat massal (mass tourism), padahal karakteristik di lokus penelitian (Kep. Wakatobi, Bangka Belitung, Kep. Derawan) cenderung akurat untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata alternatif, dimana dengan melihat fakta terhadap karakteristik di tiga kepulauan tersebut, diperlukan konsep pengembangan dengan langkah kehati-hatian, sehingga nantinya kedatangan wisatawan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap keasrian, dan pelestarian lingkungan, utamanya terkait dengan lingkungan kebaharian. Secara umum, dampak ikutan yang perlu menjadi perhatian sebagai pendukung fasilitas pengembangan pariwisata Bahari antara lain, masih kurang optimalnya keterpaduan konektifitas antara pulau, masih kurangnya sumber daya manusia pariwisata, serta masih lemahnya koordinasi antara pemerintah, swasta dan masyarakat. Buku ini mencermati terhadap fakta tersebut, Di mana untuk merumuskan konsep strategi pengembangan pariwisata bahari, akan lebih baik dirumuskan secara fokus dengan melihat fakta-fakta di lapangan, serta memanfaatkan hasil kajian dan hasil penelitian.

• Pariwisata

• Yogyakarta