Pariwisata berkelanjutan dalam pusaran krisis global

• I putu Anom, dkk
• Udayana University Press
• 2010
• 978-602-8566-54-4

Perkembangan pariwisata Bali telah menciptakan kesenjangan kesejahteraan ekonomi, baik antar wilayah maupun antar strata masyarakat. Di balik daya pesona manfaat ekonomi yang dihasilkannya, pariwisata Bali juga menghasilkan dampak negatif dalam berbagai dimensi. Di satu sisi memang telah terjadi lompatan kemakmuran yang dialami oleh sebagian kecil masyarakat Bali yang menempati puncak piramida, yang berhasil memanfaatkan peluang yang dihadirkan oleh gemuruh turisme. Pada sisi yang diametral di dasar piramida tersebut, ratusan ribu masyarakat marginal masih berkutat menjalankan hidupnya di bawah garis kemiskinan. Mereka adalah kaum pengrajin kecil, petani penggarap, buruh, pedagang kecil, nelayan, pengangguran, korban PHK, dan sebagainya. Ironisnya, kelompok-kelompok masyarakat marginal tidak hanya mendiami desa-desa miskin di pelosok-pelosok Bali tetapi juga ada di desa-desa di sekitar kawasan pariwisata. Beberapa persoalan tersebut saling bersilang-kelindaan menjadi penghambat perkembangan kepariwisataan Bali. Di masa depan perlu dipikirkan sebuah strategi besar dan peta jalan (grand strategy and road map) untuk menyelamatkan arah kepariwisataan Bali khususnya, serta Indonesia umumnya. Berbagai tulisan dalam buku ini mencoba menawarkan pemikiran-pemikiran kritis di seputar isu pariwisata berkelanjutan.

• Pariwisata

• Yogyakarta