Menggagas agro-eduwisata tumba : menuju kemandirian masyarakat

• Marini Susanti Hamidun
• Deepublish
• 2021
• 978-623-02-2712-7

Buku ini berisi kajian pengembangan agro-eduwisata di Dusun Tumba Kabupaten Gorontalo. Dusun Tumba dihuni oleh masyarakat petani yang menggarap lahannya dengan sistem pertanian kebun campur (agroforestri) tanaman budidaya, seperti kakao, cengkeh, kelapa, kopi, durian, pala, lada, kemiri, kayu manis, cabai, dan jagung. Sehubungan dengan Dusun Tumba yang berada di kawasan hutan produksi, maka buku ini juga berisi sekilas potret buram pengelolaan hutan saat ini serta dampak kerusakan yang ditimbulkannya. Pertumbuhan industri kehutanan dan pengolahan kayu serta perkebunan telah memicu meningkatnya pemberian izin Hak Pengusahaan Hutan (HPH) kepada industri-industri berskala besar. Dalam praktek pengelolaannya lebih sering terjadi eksploitasi yang berlebihan, yang mengakibatkan kerusakan dan degradasi kawasan. Gagasan pengembangan agro-eduwisata di Dusun Tumba merupakan salah satu alternatif sistem pertanian berkelanjutan. Sistem agroforestri Dusun Tumba menjadi potensi sarana edukasi dan daya tarik wisata. Atraksi agro-eduwisata yang ditawarkan, selain pengalaman hidup bermasyarakat di desa, juga berupa pengenalan dan pengetahuan tentang biodiversitas, pengetahuan dan pengalaman bersama petani pada saat persiapan lahan, pembibitan, penanaman dengan teknik budidaya, pemanenan dan pengolahan pasca panen, baik secara tradisional maupun dengan sentuhan teknologi modern, hingga pada pemasaran produk. Gagasan Agro-Eduwisata Tumba diharapkan akan menjadi salah satu bisnis di bidang pertanian yang diyakini akan mampu meningkatkan produksivitas pertanian masyarakat beserta diversifikasinya, serta mampu meningkatkan ekonomi masyarakat Dusun Tumba.

• Eduwisata

• Kaliabang, Yogyakarta