• Indonesia banking directory 2008-2009

    Indonesia banking directory 2008-2009

    • Yosef Ardi (Ed)
    • Pustaka Bisnis Indonesia
    • 2008
    • 978-979-619-033-1
    Sinopsis

    Sejarah industri perbankan di Indonesia cukup panjang. Sejak pemerintahan Hindia Belanda hingga kini, peran perbankan cukup signifikan untuk memacu pertumbuhan sekaligus memporak porandakan ekonomi di Nusantara. Perbankan Indonesia pernah menjadi sebuah industri yang begitu lesu karena ketatnya aturan pasca penertiban perbankan di masa 19711972. Namun Paket Kebijakan Deregulasi Perbankan 1988 (Pakto 88) menjadi titik balik gairah perbankan yang kemudian tumbuh bak cendawan di musim hujan. Dengan kelonggaran aturan itu sebuah ungkapan sarkastis bahkan menyebut saat itu berkecimpung di industri bank lebih mudah daripada mendirikan toko kelontong. Hasilnya tumbuh banyak bank yang membuat Bank Indonesia harus mengeluarkan aturan pengawasan di awal 1990-an. Belakangan ungkapan sarkastik itu menuai hasil, perbankan nasional mulai menghadapi permasalahan yaitu meningkatnya kredit macet yang menimbulkan beban kerugian pada bank dan berdampak keengganan bank untuk melakukan ekspansi kredit. Permasalahan ini begitu ruwet karena usai muncul kebijakan mengetatkan aturan di tahun 1992 justru dalam hitungan bulan muncul aturan untuk melonggarkan ketentuan kehati-hatian. Hasilnya kebijakan ini menjadi bumbu badai krisis finansial di Asia akibat kondisi perekonomian yang semakin terbuka dan semakin terintegrasi dengan keuangan dunia. Pasca badai ekonomi, kalangan perbankan dan masyarakat umum semakin sadar persaingan dalam dunia perbankan semakin ketat. Tantangan di dunia perbankan akan semakin sulit dengan diterapkannya API (Arsitektur Perbankan Indonesia). API merupakan kebijakan pemerintah terhadap dunia perbankan di Indonesia yang penerapannya pada tahun 2010. Kebijakan ini membahas tentang struktur perbankan yang sehat, pengawasan yang independen, dan perlindungan konsumen (nasabah). Kebijakan mengenai API menuntut setiap bank berlomba menghimpun dana dari masyarakat. Upaya untuk meningkatkan jumlah nasabah dalam rangka meningkatkan modal perusahaan, bank-bank semakin banyak melakukan promosi, inovasi produk dan perbaikan kualitas pelayanan. Indonesia Banking Directory 2008-2009 dimaksudkan untuk menjadi rujukan awal yang bisa memberikan gambaran pada 128 bank yang dirangkum selama periode 2006 hingga triwiwulan pertama 2008. Untuk memudahkan pembaca memperoleh informasi dilakukan pembagian jenis bank berdasarkan kategori core bisnis a.l. Bank milik pemerintah, bank komersial valas, bank non valas dan Bank Pembangunan Daerah, Bank hasil kerjasama modal asing-lokal dan Bank Asing. Sebuah risalah tentang kondisi perbankan dalam negeri tahun 2008- 2009 karya Kepala Ekonomi PT Bank Danamon, Tbk, Anton H. Gunawan bisa menjadi sebuah panduan untuk melangkah di tahun depan. Artikel Anton menarik sekaligus optimistik tak perlu takut Indonesia terimbas badai finansial di Amerika Serikat dan Eropa karena secara statistik ke12 bank besar di Tanah Air sangat sehat. Hal terpenting dari buku ini ada pada Bab IV yang berisi statistik kinerja seluruh perbankan di Tanah Air sejak 2006 hingga triwulan pertama 2008. Mulai dari pertumbuhan aset, modal, jumlah dana yang disimpan masyarakat, pinjaman hingga pendapatan bersih bank. Meski demikian terdapat kekurangan yang cukup mengganggu yaitu pada bab V yang dimaksudkan berisi gambaran lengkap kondisi masing-masing bank. Keterbatasan waktu membuat beberapa informasi terbaru terkait perubahan individu dalam hirarki organisasi maupun terkait modal menjadi kurang up-to-date.

    Kata Kunci
    Tersedia di Perpustakaan Kampus:
    • Cengkareng
    Silahkan Login untuk dapat Melakukan Peminjaman Online
Kode Buku : 212412
Kode Klasifikasi : 332.1
Judul Buku : Indonesia banking directory 2008-2009
Edisi : 30
Penulis : Yosef Ardi (Ed)
Penerbit : Pustaka Bisnis Indonesia
Bahasa : Inggris
Tahun : 2008
ISBN : 978-979-619-033-1
Tajuk Subjek : Perbankan
Deskripsi : 401 hal, 21 cm
Eksemplar : 4
Stok : 4
Petugas : Arum Johan Purnamasari
Sejarah industri perbankan di Indonesia cukup panjang. Sejak pemerintahan Hindia Belanda hingga kini, peran perbankan cukup signifikan untuk memacu pertumbuhan sekaligus memporak porandakan ekonomi di Nusantara.

Perbankan Indonesia pernah menjadi sebuah industri yang begitu lesu karena ketatnya aturan pasca penertiban perbankan di masa 19711972. Namun Paket Kebijakan Deregulasi Perbankan 1988 (Pakto 88) menjadi titik balik gairah perbankan yang kemudian tumbuh bak cendawan di musim hujan.

Dengan kelonggaran aturan itu sebuah ungkapan sarkastis bahkan menyebut saat itu berkecimpung di industri bank lebih mudah daripada mendirikan toko kelontong. Hasilnya tumbuh banyak bank yang membuat Bank Indonesia harus mengeluarkan aturan pengawasan di awal 1990-an.

Belakangan ungkapan sarkastik itu menuai hasil, perbankan nasional mulai menghadapi permasalahan yaitu meningkatnya kredit macet yang menimbulkan beban kerugian pada bank dan berdampak keengganan bank untuk melakukan ekspansi kredit.

Permasalahan ini begitu ruwet karena usai muncul kebijakan mengetatkan aturan di tahun 1992 justru dalam hitungan bulan muncul aturan untuk melonggarkan ketentuan kehati-hatian.

Hasilnya kebijakan ini menjadi bumbu badai krisis finansial di Asia akibat kondisi perekonomian yang semakin terbuka dan semakin terintegrasi dengan keuangan dunia.

Pasca badai ekonomi, kalangan perbankan dan masyarakat umum semakin sadar persaingan dalam dunia perbankan semakin ketat. Tantangan di dunia perbankan akan semakin sulit dengan diterapkannya API (Arsitektur Perbankan Indonesia).

API merupakan kebijakan pemerintah terhadap dunia perbankan di Indonesia yang penerapannya pada tahun 2010. Kebijakan ini membahas tentang struktur perbankan yang sehat, pengawasan yang independen, dan perlindungan konsumen (nasabah).

Kebijakan mengenai API menuntut setiap bank berlomba menghimpun dana dari masyarakat. Upaya untuk meningkatkan jumlah nasabah dalam rangka meningkatkan modal perusahaan, bank-bank semakin banyak melakukan promosi, inovasi produk dan perbaikan kualitas pelayanan.

Indonesia Banking Directory 2008-2009 dimaksudkan untuk menjadi rujukan awal yang bisa memberikan gambaran pada 128 bank yang dirangkum selama periode 2006 hingga triwiwulan pertama 2008.

Untuk memudahkan pembaca memperoleh informasi dilakukan pembagian jenis bank berdasarkan kategori core bisnis a.l. Bank milik pemerintah, bank komersial valas, bank non valas dan Bank Pembangunan Daerah, Bank hasil kerjasama modal asing-lokal dan Bank Asing.

Sebuah risalah tentang kondisi perbankan dalam negeri tahun 2008- 2009 karya Kepala Ekonomi PT Bank Danamon, Tbk, Anton H. Gunawan bisa menjadi sebuah panduan untuk melangkah di tahun depan.

Artikel Anton menarik sekaligus optimistik tak perlu takut Indonesia terimbas badai finansial di Amerika Serikat dan Eropa karena secara statistik ke12 bank besar di Tanah Air sangat sehat.

Hal terpenting dari buku ini ada pada Bab IV yang berisi statistik kinerja seluruh perbankan di Tanah Air sejak 2006 hingga triwulan pertama 2008. Mulai dari pertumbuhan aset, modal, jumlah dana yang disimpan masyarakat, pinjaman hingga pendapatan bersih bank.

Meski demikian terdapat kekurangan yang cukup mengganggu yaitu pada bab V yang dimaksudkan berisi gambaran lengkap kondisi masing-masing bank. Keterbatasan waktu membuat beberapa informasi terbaru terkait perubahan individu dalam hirarki organisasi maupun terkait modal menjadi kurang up-to-date.

Terkait Subjek Buku yang sama

  • Dasar-dasar perbankan
    Dasar-dasar perbankan
    • Hasibuan, Malayu S.P
    • Bumi Aksara
    • 2009
    • 979-526-765-5
    Sinopsis

    Dunia perbankan yang mengalami kelesuan menandai terjadinya krisis moneter menjadi menarik untuk ditengok. Apalagi dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak bisa lepas berhubungan dengan bank. ... Lihat Selengkapnya

  • Akuntansi perbankan syariah
    Akuntansi perbankan syariah
    • Muthaher, Osmad
    • Graha Ilmu
    • 2012
    • 978-979-756-931-3
    Sinopsis

    Buku ini membahas materi Akuntansi Perbankan Syariah yang disampaikan secara rinci disesuaikan dengan pedoman standar akuntansi yang berlaku disertai dengan gambar/alur produk-produk bank syariah ... Lihat Selengkapnya

  • Dasar-dasar perbankan
    Dasar-dasar perbankan
    • Mia Lasmi wardiah
    • PUSTAKA SETIA
    • 2013
    • 978-979-076-307-4
    Sinopsis

    Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk Iainnya datam rangka meningkatkan taraf ... Lihat Selengkapnya

  • Akad & produk bank syariah
    Akad & produk bank syariah
    • Ascarya
    • PT. Raja Grafindo Persada
    • 2008
    • 978-979-769-159-2
    Sinopsis

    ... Lihat Selengkapnya

  • Akuntansi perbankan syariah : teori dan praktik kontemporer
    Akuntansi perbankan syariah : teori dan praktik kontemporer
    • Rizal Yaya, Aji Erlangga Martawireja dan Ahim Abdurahim
    • Salemba Empat
    • 2014
    • 978-979-061-460-4
    Sinopsis

    Buku Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer Edisi 2 ini mengulas akuntansi syariah secara lengkap, mulai dari sejarah perkembangan akuntansi syariah, pengembangan perbankan ... Lihat Selengkapnya

TENTANG PERPUSTAKAAN


PERPUSTAKAAN UBSI


Perpustakaan Universitas Bina Sarana Informatika merupakan layanan yang diberikan kepada civitas akademik khususnya mahasiswa untuk memperoleh informasi seperti buku, majalah, jurnal, prosiding, dll.

INFORMASI


Alamat : Jl. Kramat Raya No.98, Senen, Jakarta Pusat

Telp : +6285777854809

Email : perpustakaan@bsi.ac.id

IG : @perpustakaan_ubsi

Jam Operasional
Senin - Jumat : 08.00 s/d 20.00 WIB
Isitirahat Siang : 12.00 s/d 13.00 WIB
Istirahat Sore : 18.00 s/d 19.00 WIB

LINK TERKAIT


LPPM UBSI

Repository UBSI

E-Journal UBSI

E-Learning UBSI

Kemahasiswaan UBSI

Perpustakaan Nasional

e-Resources

Copyright © 2024 Perpustakaan Universitas Bina Sarana Informatika