-
Dahlan Iskan sang pendobrak
- Sholihin Hidayat dan Abdul Ghofar Mistar
- PT Elex Media Komputindo
- 2013
- 978-602-02-0742-1
Menurut buku ini kata “Dahlan” berasal dari Bahasa Arab yaitu “dakholan” yang artinya terobosan. Bila dijadikan bentuk subjek untuk julukan seseorang, kata “dakholan” berubah menjadi “daakhilun” atau “ad-dikhil”, yang artinya pembuat terobosan, pendobrak atau pembuka jalan pencerahan, bisa juga berarti sang penakluk. Seperti judul yang tertera dalam buku ini sudah sangat dapat dipastikan bahwa buku ini pasti membahas tentang seorang tokoh unik di pemerintahan. Dahlan Iskan, mantan Direktur Utama PLN yang kini menjabat menjadi menteri BUMN di kabinet Indonesia bersatu jilid 2, inilah tokoh yang akan dipaparkan dalam buku yang bersampul warna merah ini. Berteman dengan kemiskinan merupakan sesuatu yang harus dilalui seorang Dahlan Iskan dahulu kala. Terlahir dari keluarga santri yang sangat kekurangan membuat bapak yang pernah divonis dokter akan mati beberapa bulan lagi ini, ditempa kekuatan fisik dan ketahanan mentalnya dalam mengarungi gelombang pasang surutnya kehidupan. Dari kesulitan-kesulitan yang dijumpai dan harus dilalui itu kini seorang Dahlan Iskan menjelma menjadi sosok yang kuat dan berkarakter. Workaholic, dalam buku ini penulis banyak menyinggung mengenai Dahlan Iskan yang hobinya itu bekerja. Berbagai fakta dipaparkan dalam buku ini tentang kinerja beliau yang super. Misalnya saja, Pak Dahlan Iskan selalu datang lebih pagi daripada bawahannya, lalu ada lagi, Pak Dahlan Iskan pernah mengadakan rapat setelah sholat subuh. Tagline yang selalu diteriakkannya adalah bekerja, bekerja, dan bekerja! Buku ini ditulis oleh dua orang yang dekat dengan Dahlan Iskan. Banyak argumen yang bagus-bagus dilontarkan untuk Pak Dahlan Iskan. Bahkan nggak ada satupun argumen yang menjatuhkan beliau. Di akhir bab buku ini tersurat harapan yang dituliskan penulis akan suatu masa seorang Dahlan Iskan dapat memimpin Negara Indonesia. Banyak rangkaian kalimat yang dapat memompa semangat kita pada buku ini, berikut kutipan langsung dari buku ini: “Pandanglah kemiskinan bukan sebagai musuh, namun sebagai guru keprihatinan. Karena musuh yang sesungguhnya adalah kebodohan. Kata orang bijak,“Ilmu itu cahaya dan kebodohan itu kegelapan”. Sukses adalah keadaan di mana seseorang merasakan kepuasan atas hasil ikhtiar dan hasil usahanya. Boleh jadi kamu memulai sesuatu dari nol kecil. Itu tidak apa. Sebab dari mana saja langkah itu dimulai, hakikatnya kamu telah melangkah ke depan. Dan itu sudah merupakan kemajuan bagimu. Maka bersyukur dan bahagialah, kamu bisa melangkah lagi dengan semangat baru yang lebih segar dan bertenaga. Berapapun lama perjalanan yang mesti dilewati, kamu cuma punya waktu 24jam saja. Maka jangan sia-siakan hari ini yang sudah pasti terjadi, sebab esok hari hanyalah sebuah kemungkinan bagimu. Fokuslah menekuni bidang kerjamu dan yakinlah bahwa bidangn kerjamu adalah pasangan hidup yang paling tepat buat dirimu. Dengan demikian, kamu dapat melangkah lurus ke depan dan sampai di tujuan dengan aman dan selamat. Gantungkan cita-citamu setinggi mungkin. Yakinlah bahwa kita bisa meraih cita-cita dan mimpi-mimpi itu. Oleh karena itu, jangan pernah kita takut pesimistis dan apriori terhadap segala persoalan yang membentang di hadapan kita. Setiap persoalan dan kesulitan seberat dan sebesar apapun pasti ada jalan keluarnya. Kemauan seseorang tidak layu karena dibungkus oleh keberanian untuk berjuang dan berkorban. Tanpa keberanian berjuang dan berkorban demi cita-cita, mana mungkin mimpi bisa menjadi kenyataan. Setiap orang dilahirkan dengan potensi diri luar biasa. Ia bisa menjadi apa saja yang da kehendaki, asal punya kemauan mengasah potensi dirinya secara maksimal. Jika gagal, jangan keburu mengkambinghitamkan keadaan. Keberhasilan dan kegagalan bergantung pada diri sendiri. Maka carilah selalu sebab yang ada pada diri sendiri. Apakah kita sudah cukup berusaha dan mengerahkan segenap potensi diri untuk melangkah menuju cita-cita?” Akhirnya, sebagai makhluk yang diberi amanah memimpin bumi ini, kholifatuallah sudah sepantasnya dan selayaknya kita untuk terus bergerak berjuang menebar manfaat. Mari sama-sama belajar dari kisah orang-orang yang sukses, salah satunya Pak Dahlan Iskan
- Kaliabang
Silahkan Login untuk dapat Melakukan Peminjaman Online
Kode Buku | : | 208491 |
Kode Klasifikasi | : | 920.71 |
Judul Buku | : | Dahlan Iskan sang pendobrak |
Edisi | : | - |
Penulis | : | Sholihin Hidayat dan Abdul Ghofar Mistar |
Penerbit | : | PT Elex Media Komputindo |
Bahasa | : | Indonesia |
Tahun | : | 2013 |
ISBN | : | 978-602-02-0742-1 |
Tajuk Subjek | : | Biografi |
Deskripsi | : | xxviii, 300 hlm. ; 14 x 21 cm |
Eksemplar | : | 1 |
Stok | : | 1 |
Petugas | : | Ayu Intansari, S.Kom |
Berteman dengan kemiskinan merupakan sesuatu yang harus dilalui seorang Dahlan Iskan dahulu kala. Terlahir dari keluarga santri yang sangat kekurangan membuat bapak yang pernah divonis dokter akan mati beberapa bulan lagi ini, ditempa kekuatan fisik dan ketahanan mentalnya dalam mengarungi gelombang pasang surutnya kehidupan. Dari kesulitan-kesulitan yang dijumpai dan harus dilalui itu kini seorang Dahlan Iskan menjelma menjadi sosok yang kuat dan berkarakter.
Workaholic, dalam buku ini penulis banyak menyinggung mengenai Dahlan Iskan yang hobinya itu bekerja. Berbagai fakta dipaparkan dalam buku ini tentang kinerja beliau yang super. Misalnya saja, Pak Dahlan Iskan selalu datang lebih pagi daripada bawahannya, lalu ada lagi, Pak Dahlan Iskan pernah mengadakan rapat setelah sholat subuh. Tagline yang selalu diteriakkannya adalah bekerja, bekerja, dan bekerja!
Buku ini ditulis oleh dua orang yang dekat dengan Dahlan Iskan. Banyak argumen yang bagus-bagus dilontarkan untuk Pak Dahlan Iskan. Bahkan nggak ada satupun argumen yang menjatuhkan beliau. Di akhir bab buku ini tersurat harapan yang dituliskan penulis akan suatu masa seorang Dahlan Iskan dapat memimpin Negara Indonesia.
Banyak rangkaian kalimat yang dapat memompa semangat kita pada buku ini, berikut kutipan langsung dari buku ini:
“Pandanglah kemiskinan bukan sebagai musuh, namun sebagai guru keprihatinan. Karena musuh yang sesungguhnya adalah kebodohan. Kata orang bijak,“Ilmu itu cahaya dan kebodohan itu kegelapan”.
Sukses adalah keadaan di mana seseorang merasakan kepuasan atas hasil ikhtiar dan hasil usahanya. Boleh jadi kamu memulai sesuatu dari nol kecil. Itu tidak apa. Sebab dari mana saja langkah itu dimulai, hakikatnya kamu telah melangkah ke depan. Dan itu sudah merupakan kemajuan bagimu. Maka bersyukur dan bahagialah, kamu bisa melangkah lagi dengan semangat baru yang lebih segar dan bertenaga. Berapapun lama perjalanan yang mesti dilewati, kamu cuma punya waktu 24jam saja. Maka jangan sia-siakan hari ini yang sudah pasti terjadi, sebab esok hari hanyalah sebuah kemungkinan bagimu.
Fokuslah menekuni bidang kerjamu dan yakinlah bahwa bidangn kerjamu adalah pasangan hidup yang paling tepat buat dirimu. Dengan demikian, kamu dapat melangkah lurus ke depan dan sampai di tujuan dengan aman dan selamat.
Gantungkan cita-citamu setinggi mungkin. Yakinlah bahwa kita bisa meraih cita-cita dan mimpi-mimpi itu. Oleh karena itu, jangan pernah kita takut pesimistis dan apriori terhadap segala persoalan yang membentang di hadapan kita. Setiap persoalan dan kesulitan seberat dan sebesar apapun pasti ada jalan keluarnya.
Kemauan seseorang tidak layu karena dibungkus oleh keberanian untuk berjuang dan berkorban. Tanpa keberanian berjuang dan berkorban demi cita-cita, mana mungkin mimpi bisa menjadi kenyataan.
Setiap orang dilahirkan dengan potensi diri luar biasa. Ia bisa menjadi apa saja yang da kehendaki, asal punya kemauan mengasah potensi dirinya secara maksimal. Jika gagal, jangan keburu mengkambinghitamkan keadaan. Keberhasilan dan kegagalan bergantung pada diri sendiri. Maka carilah selalu sebab yang ada pada diri sendiri. Apakah kita sudah cukup berusaha dan mengerahkan segenap potensi diri untuk melangkah menuju cita-cita?”
Akhirnya, sebagai makhluk yang diberi amanah memimpin bumi ini, kholifatuallah sudah sepantasnya dan selayaknya kita untuk terus bergerak berjuang menebar manfaat. Mari sama-sama belajar dari kisah orang-orang yang sukses, salah satunya Pak Dahlan Iskan
Terkait Subjek Buku yang sama
-
Belajar goblok dari Bob Sadino : tanpa tujuan, tanpa rencana, tanpa harapan
- Mawardi, Dodi
- Kintamani Publishing
- 2010
- 979-964-636
-
The true life of Habibie : cerita di balik kesuksesan
- Makka, Makmur A.
- Pustaka IIMaN
- 2008
- 978-979-3371-83-2
-
-
TENTANG PERPUSTAKAAN
![PERPUSTAKAAN UBSI](https://elibrary.bsi.ac.id/assets/perpustakaan.png)
Perpustakaan Universitas Bina Sarana Informatika merupakan layanan yang diberikan kepada civitas akademik khususnya mahasiswa untuk memperoleh informasi seperti buku, majalah, jurnal, prosiding, dll.
INFORMASI
Alamat : Jl. Kramat Raya No.98, Senen, Jakarta Pusat
Telp : +6285777854809
Email : perpustakaan@bsi.ac.id
IG : @perpustakaan_ubsi
Jam Operasional
Senin - Jumat : 08.00 s/d 20.00 WIB
Isitirahat Siang : 12.00 s/d 13.00 WIB
Istirahat Sore : 18.00 s/d 19.00 WIB
Copyright © 2024 Perpustakaan Universitas Bina Sarana Informatika