• Pencahayaan alami dalam arsitektur

    Pencahayaan alami dalam arsitektur

    • Parmonangan Manurung
    • ANDI
    • 2012
    • 978-979-29-3135-8
    Sinopsis

    Pencahayaan seringkali dikategorikan ke dalam dua kelompok, pencahayaan alami (daylighting) dan pencahayaan buatan (artificial lighting). Keduanya memiliki peranan yang sangat penting karena berperan besar dalam menyampaikan informasi visual ke indera penglihatan. Secara umum, pencahayaan buatan merupakan sebuah karya manusia dalam memenuhi kebutuhan cahaya pada siang hari maupun malam hari, terutama terhadap kebutuhan cahaya di dalam ruangan. Kebutuhan yang akhirnya didukung oleh perkembangan teknologi ini, membawa pencahayaan bukan saja sebagai pemenuh kebutuhan fungsional, tetapi juga estetika dan kebutuhan lainnya. Berbeda dengan pencahayaan buatan, pencahayaan alami lebih mengacu pada cahaya yang bersumber pada benda-benda langit. Sumber cahaya datang dari matahari, pantulan cahaya matahari yang diteruskan oleh bulan, serta cahaya bintang-bintang. Namun, dalam buku ini, sumber cahaya yang dibahas hanyalah sumber cahaya alami pada siang hari (daylight), cahaya yang berasal dari matahari (sunlight) dan pantulan langit (skylight). Istilah-istilah dalam bahasa inggris mengenai cahaya alami memang lebih spesifik seperti natural light, daylight, sunlight, skylight, dan sebagainya. Dan dalam konteks ini, pembahasan akan mengacu pada daylighting, yaitu pencahayaan alami pada siang hari yang bersumber pada cahaya matahari (sunlight) dan cahaya langit (skylight). Cahaya matahari memainkan peranan penting dalam kehidupan. Bagi manusia sendiri, cahaya alami yang bersumber dari matahari, tidak saja sekedar media dalam komunikasi visual, tetapi juga berpengaruh pada kesehatan tubuh. Cahaya matahari juga mampu memberikan energi yang dapat dikonversi menjadi energi listrik. Dalam arsitektur, cahaya matahari memberikan penekanan dan efek yang kuat pada desain. Tidak hanya melalui cahaya yang diberikan, namun juga melalui bayangan yang dihasilkan. Hal ini tidak dapat digantikan dengan pencahayaan buatan sekalipun, karena cahaya matahari pada setiap lokasi akan memiliki karakteristik yang berbeda, serta sudut cahaya yang berbeda pula. Buku ini mencoba membahas peran pencahayaan alami pada manusia, lingkungan serta arsitektur (lingkungan buatan) dengan menghadirkan beberapa gagasan pemikiran, teori, serta studi kasus pada berbagai bangunan dengan berbagai fungsi yang berbeda.

    Kata Kunci
    Tersedia di Perpustakaan Kampus:
    • Kramat 98, Margonda, Kaliabang, Karawang, Kalimalang, Dewi Sartika B, Bogor A, Tasikmalaya, Yogyakarta, Solo, Cengkareng, BSD
    Silahkan Login untuk dapat Melakukan Peminjaman Online
Kode Buku : 200426
Kode Klasifikasi : 720
Judul Buku : Pencahayaan alami dalam arsitektur
Edisi : 1
Penulis : Parmonangan Manurung
Penerbit : ANDI
Bahasa : Indonesia
Tahun : 2012
ISBN : 978-979-29-3135-8
Tajuk Subjek : Arsitektur
Deskripsi : xviii, 174 hlm. : ill. , ind. ; 23 cm
Eksemplar : 33
Stok : 33
Petugas : Putri Ayu Citra Ardhian
Pencahayaan seringkali dikategorikan ke dalam dua kelompok, pencahayaan alami (daylighting) dan pencahayaan buatan (artificial lighting). Keduanya memiliki peranan yang sangat penting karena berperan besar dalam menyampaikan informasi visual ke indera penglihatan.
Secara umum, pencahayaan buatan merupakan sebuah karya manusia dalam memenuhi kebutuhan cahaya pada siang hari maupun malam hari, terutama terhadap kebutuhan cahaya di dalam ruangan. Kebutuhan yang akhirnya didukung oleh perkembangan teknologi ini, membawa pencahayaan bukan saja sebagai pemenuh kebutuhan fungsional, tetapi juga estetika dan kebutuhan lainnya.
Berbeda dengan pencahayaan buatan, pencahayaan alami lebih mengacu pada cahaya yang bersumber pada benda-benda langit. Sumber cahaya datang dari matahari, pantulan cahaya matahari yang diteruskan oleh bulan, serta cahaya bintang-bintang.
Namun, dalam buku ini, sumber cahaya yang dibahas hanyalah sumber cahaya alami pada siang hari (daylight), cahaya yang berasal dari matahari (sunlight) dan pantulan langit (skylight). Istilah-istilah dalam bahasa inggris mengenai cahaya alami memang lebih spesifik seperti natural light, daylight, sunlight, skylight, dan sebagainya. Dan dalam konteks ini, pembahasan akan mengacu pada daylighting, yaitu pencahayaan alami pada siang hari yang bersumber pada cahaya matahari (sunlight) dan cahaya langit (skylight).
Cahaya matahari memainkan peranan penting dalam kehidupan. Bagi manusia sendiri, cahaya alami yang bersumber dari matahari, tidak saja sekedar media dalam komunikasi visual, tetapi juga berpengaruh pada kesehatan tubuh. Cahaya matahari juga mampu memberikan energi yang dapat dikonversi menjadi energi listrik.
Dalam arsitektur, cahaya matahari memberikan penekanan dan efek yang kuat pada desain. Tidak hanya melalui cahaya yang diberikan, namun juga melalui bayangan yang dihasilkan. Hal ini tidak dapat digantikan dengan pencahayaan buatan sekalipun, karena cahaya matahari pada setiap lokasi akan memiliki karakteristik yang berbeda, serta sudut cahaya yang berbeda pula.
Buku ini mencoba membahas peran pencahayaan alami pada manusia, lingkungan serta arsitektur (lingkungan buatan) dengan menghadirkan beberapa gagasan pemikiran, teori, serta studi kasus pada berbagai bangunan dengan berbagai fungsi yang berbeda.
Terkait Subjek Buku yang sama

TENTANG PERPUSTAKAAN


PERPUSTAKAAN UBSI


Perpustakaan Universitas Bina Sarana Informatika merupakan layanan yang diberikan kepada civitas akademik khususnya mahasiswa untuk memperoleh informasi seperti buku, majalah, jurnal, prosiding, dll.

INFORMASI


Alamat : Jl. Kramat Raya No.98, Senen, Jakarta Pusat

Telp : +6285777854809

Email : perpustakaan@bsi.ac.id

IG : @perpustakaan_ubsi

Jam Operasional
Senin - Jumat : 08.00 s/d 20.00 WIB
Isitirahat Siang : 12.00 s/d 13.00 WIB
Istirahat Sore : 18.00 s/d 19.00 WIB

LINK TERKAIT


LPPM UBSI

Repository UBSI

E-Journal UBSI

E-Learning UBSI

Kemahasiswaan UBSI

Perpustakaan Nasional

e-Resources

Copyright © 2024 Perpustakaan Universitas Bina Sarana Informatika