PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI “TRAGEDI BERDARAH RAWAGEDE

• SESYA AFIFAH
• 2021

---

ABSTRAK

 

Sesya Afifah (42180271), Nurul Aulia (42180114). Muhammad Daffa (42180112), Stefhany Lorenza (421804216)

            Pada pembuatan karya tugas ini, dokumenter “Tragedi Berdarah Rawagede” merupakan sebuah dokumenter televisi yang menceritakan tentang sebuah sejarah kelam yang di alami oleh masyarakat Indonesia, yaitu sebuah pembantaian penduduk kampung Balongsari yang di lakukan penjajah Belanda sewaktu melancarkan agresi militer pertama nya. Yaitu perang yang di paksakan Belanda kepada rakyat Indonesia yang sudah merdeka. Belanda membantai warga Balongsari, setiap laki-laki berusia 15 tahun ke atas yang terlihat dan tidak mau memberikan informasi apa yang Belanda cari akan di tembak mati.

            Dengan pembuatan dokumenter “Tragedi Berdarah Rawagede” diharapkan mampu membawa pesan yang ingin di sampaikan kepada penonton dengan menggunakan metode penelitian historis. Jenis pembuatan dokumenter televisi ini di buat dengan memberitahukan peristiwa yang terjadi di masa lalu. Dokumenter ini dibuat dengan sudut pandang seorang pencerita sejarah yang nanti nya akan menjadi sumber data untuk karya dokumenter ini.

Masyarakat yang berada di kejadian ini mengalami kesedihan yang sangat mendalam dan di karenakan pembantaian ini, banyak warga khusus nya laki-laki banyak dibunuh tanpa alasan yang jelas. Dampak yang di alami masyarakat, selain mengalami kesedihan, akhirnya Duta Besar Belanda menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga yang ditinggalkan dan mendapatkan uang kompensasi dari Pemerintah Belanda, khususnya untuk para janda. Dokumenter “Tragedi Berdarah Rawagede” ini merupakan gambaran dari hasil sejarah dan dampak yang terjadi dari akibat pembantaian. Dengan berdiri nya monumen megah dan indah ini, di balik itu semua terdapat kisah kelam yang dialami oleh warga Balongsari.

Kata kunci : Dokumenter, Tragedi Rawagede, Karawang

 

 

 

 

 

 

 

 

ABSTRACK

 

Sesya Afifah (42180271), Nurul Aulia (42180114). Muhammad Daffa (42180112), Stefhany Lorenza (421804216)

In the making of this work, the documentary "Rawagede Bloody Tragedy" is a television documentary that tells about a dark history experienced by the people of Indonesia, namely a massacre of Balongsari villagers carried out by the Dutch colonialists during their first military aggression. It was a war that the Dutch forced on the Indonesian people who had been independent. The Dutch slaughtered the citizens of Balongsari, every man aged 15 and over who was seen and unwilling to give information on what the Dutch were looking for would be shot dead.

            With the documentary "Rawagede Bloody Tragedi" is expected to be able to bring the message that wants to be conveyed to the audience using historical research methods. This type of television documentary is made by informing the events that happened in the past. This documentary was made with the perspective of a historical storyteller who will later become the source of data for this documentary work.

            The people who were in this incident experienced a very deep sadness and in the aftermath of this massacre, many male citizens were killed for no apparent reason. The impact that the community experienced, in addition to experiencing grief, finally the Dutch Ambassador issued an apology to the families left behind and received compensation money from the Dutch Government, especially for widows. This documentary "Rawagede Bloody Tragedy" is an overview of the historical results and the impact of the massacre. With the standing of this magnificent and beautiful monument, behind it all there is a dark story experienced by the citizens of Balongsari.

Keywords : Documentary, Rawagede Tragedy, Karawang

 

• Drama Televisi

DAFTAR PUSTAKA

 

Ayawaila, Gerzon R. 2008. Dokumenter dari Ide sampai Produksi. Jakarta:

FFTV-IKJ Press.

Halim, Syaiful. 2017.  Semiotika Dokumenter. Yogyakarta: Deepublish.

Irwanto, Kusumawati Nina, Supriyadi, dan Triartanto Yudo. 2019.

Broadcasting Televisi 2 Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Cendekia.

Kusumawati Nina, Haryo Windratno, dan Triartanto Yudo. 2017.Produksi Program

Televisi & Film : Tata Cahaya, Tata Artistik, Tata Suara, Tata Kamera. Yogyakarta: Graha Cendekia.

 

Latief, Rusman, dan Yustatie Utud. 2017. Menjadi Produser Televisi. Jakarta:

Kencana Prenadamedia Group.

Latief, Rusman, dan Yustatie Utud. 2015. Siaran Televisi Non Drama. Jakarta:

Prenada Media Group.

Mabruri KN, Anton. 2018. Drama Produksi Program TV. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Mabruri KN, Anton. 2011. Naskah TV : Format Acara Televisi Non-Drama,

News&Sport. Depok: Mind 8 Publishing House.

Morissan. 2015. Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio & Televisi.

Jakarta: Fajar Interpratama Mandiri.

Naratama Emanuel. 2006. Menjadi Sutradara Televisi : Dengan Single dan Multi

Camera. Jakarta: PT. Grasindo.

Naratama, Wiranegara, IGP, Ayawaila, Gerzon, Suprajitno, Djarot, Umbara, Diki,

Arimba, Jastis, Herlina, Mira, Kutanto, Haronas, Safriady, Gunawan, Eric, Halim, Syaiful. 2017. Dokumenter Film dan Televisi. Jakarta: Universitas Budi Luhur.

 

Yusanto, Freddy. 2016. Produksi Program Televisi (Single Camera dan Multi

Camera). Yogyakarta: Deepublish.