Representasi Bullying dalam Drama Korea The Glory

• Tiara Aryanti
• 2023

---

Fenomena bullying atau kekerasan akhir – akhir ini sering menjadi sorotan dan terjadi di lingkungan sekolah atau pendidikan. Bullying merupakan tindak sosial yang sering terjadi dalam masyarakat sosial khususnya di lingkungan sekolah. Bullying juga dapat berdampak besar pada kehidupan korban bullying, seperti stress dan tekanan psikologis korban bullying. Penelitian ini berjudul Respresentasi Bullying dalam Drama Korea The Glory (Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce). Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori semiotika oleh Charles Sanders Peirce, yang menjelaskan tentang konsep trikotomi sebagai proses pemaknaan tanda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menggambarkan representasi bullying yang terjadi dalam drama Korea “The Glory”. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan literature karena peneliti hanya perlu mengkaji objek penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang berupa uraian dan penjelasan dari hasil analisis mengenai makna dari tanda dalam drama Korea “The Glory”. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa representasi yang terjadi dalam drama Korea The Glory melalui analisis trikotomi dengan fokus penelitian ikon, indeks, dan simbol ini mendapati hasil dimana bullying direpresentasikan melalui tindakan yang terjadi di beberapa scene kekerasan baik secara fisik maupun verbal. Perilaku bullying ini dapat berupa melukai, menyakiti, mengancam, mengintimidasi, mengejek, menghina, hingga merusak barang milik orang lain.

• Semiotika
• Bullying

31-Article Text-76-1-10-20200610 (1). (n.d.).
Aprinta, G. (2011). KAJIAN MEDIA MASSA: REPRESENTASI GIRL POWER
WANITA MODERN DALAM MEDIA ONLINE (Studi Framing Girl Power dalam Rubrik Karir dan Keuangan Femina Online): Vol. II (Issue 2).
Arief Budiman, N. S., Kep, M., & Fitroh Asriyadi, N. S. (n.d.). PERILAKU BULLYING PADA REMAJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA.
Benny H. Hoed. (2014). Semiotik & Dinamika Sosial Budaya (3rd ed.). Komunitas Bambu.
Coloroso. (n.d.). Jenis jenis bullying. 2003. Dake. (2003). Faktor faktor bullying.
Dhamayanti, M., Ilmu, D., Anak, K., Sakit, R., & Sadikin, H. (2021). Bullying: Fenomena Gunung Es di Dunia Pendidikan (Vol. 23, Issue 1).
Dr. Farida Nugrahani, M. H. (2014). METODE PENELITIAN KUALITATIF dalam Penelitian Pendidikan Bahasa. Solo: Cakra Books.
Dwi, E., & Watie, S. (2010). Representasi Wanita Dalam Media Massa Masa Kini: Vol. II (Issue 2).
Elizabeth Lutters. (2005). Kunci Sukses Menulis Skenario.
Esta de fossard, & John riber. (2005). Writting and producing for television.
Firman, O., Bimbingan, J., & Konseling, D. (n.d.). Analisis Data dalam Penelitian Kualitatif.
Gora Tayibnapis, R. (n.d.). RELASI BAHASA SATIR DAN KRITIK SOSIAL DALAM CERPEN    “LELUCON    PARA    KORUPTOR”    KARYA    AGUS    NOOR.
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/penaliterasiEmail
Gustiyanti, P. (n.d.). KAJIAN SEMIOTIKA: IDENTITAS BUDAYA LOKAL DALAM FILM GOLOK LANANG WANTEN KARYA DARWIN MAHESA.
Iis Lisnawati, Titin Setiartin, & Ai Siti Nurjamilah. (2019). DRAMA “LELAKON RADEN BEI SURIO RETNO” KARYA F. WIGGERS DALAM PERSPEKTIF  PENDEKATAN  STRUKTURAL  DAN  PENDEKATAN
SOSIOLOGIS. Jurnal Metabasa, 1, 1–19.
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT (ILM). (n.d.).