FENOMENA GANGGUAN EMOSIONAL ANAK TERHADAP KEGEMARAN MENONTON YOUTUBE
- Ade Osha Syamustika
- 2023
YouTube adalah jenis media sosial berbasis video yang semakin populer sejak 2015. Anak-anak sering menggunakan media sosial YouTube untuk menonton video. YouTube juga dapat digunakan untuk pembelajaran anak-anak. Hampir semua video di YouTube dapat dipelajari anak-anak. Namun jika terlalu seringnya menonton YouTube tentu akan sangat perpengaruh dalam perkembangan emosional anak. Emosi anak akan mudah berubah jika menonton video yang tidak sesuai dengan usianya. Maka dapat mengalami gangguan emosional jika terlalu gemar menonton YouTube. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena gangguan emosional anak terhadap kegemaran menonton YouTube. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh dan dikumpulkan tersebut kemudian dianalisis menggunakan teknik deskripstif analisis data secara interaktif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan yang berlebihan: Anak-anak yang menghabiskan terlalu banyak waktu menonton YouTube dapat mengalami gangguan emosional seperti kecemasan, kegelisahan, dan mudah marah. Kedua, Konten yang tidak sesuai: Jika anak-anak terpapar konten yang tidak sesuai usia, seperti kekerasan atau bahasa yang kasar, mereka mungkin mengalami gangguan emosional dan kesulitan memproses pengalaman tersebut. Ketiga, Rasa tidak puas dan ketidakmampuan: Anak-anak mungkin merasa tertekan atau tidak puas ketika mereka tidak dapat mengakses YouTube atau konten yang mereka sukai. Keempat, Interaksi sosial terbatas: Jadi anak-anak lebih memilih menonton YouTube daripada berkomunikasi langsung dengan orang lain, hal ini dapat menghambat perkembangan keterampilan interpersonal dan emosional mereka. Ketidakmampuan untuk membangun hubungan interpersonal yang sehat dapat mempengaruhi kesejahteraan mental dan emosional mereka. Sejalan dengan kesimpulan diatas, penting untuk diingat bahwa tidak semua anak akan mengalami gangguan emosional yang serupa akibat menonton YouTube. Beberapa anak mungkin mengelola kegemaran menonton YouTube dengan baik dan tidak terpengaruh secara negatif.
Bagong Suyanto. (2016). Masalah sosial anak / Bagong Suyanto. Prenada media Group.
Cicilia Sendy Setya Ardari. (2016). Pengaruh Kepercayaan Diri terhadap Intensitas Penggunaan Media Sosial pada Remaja Awal. Psikologi.
Deddy, M. (2017). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Muchlis (ed.); cetakan ke). PT. RemajaRosdakarya.
Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan. PT. RemajaRosdakarya.
Desmita. (2011). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Effendi, S., & Singarimbun, M. (2001). Metode penelitian survai / penyunting, Masri Singarimbun, Sofian Effendi. LP3ES.
Eko, S. (2015). Menyusun Proposal Penelitian Kuantitatif: Skripsi dan Tesis. suaka media.
Filtri, H. (2017). Perkembanganemosional Anak Usia Dini Usia 5-6 Tahun Ditinjau Dari Ibu Yang Bekerja. PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 32–37.
Hallahan, D. P., & Kauffman, J. M. (2009). Exceptional learners : an introduction to special education / Daniel P. Hallahan, James M. Kauffman, Paige C. Pullen. New York : Pearson Education International.
Janah, M. M., Fadhli, M., & Kristiana, D. (2019). Hubungan Intensitas Menonton
YouTube Dengan Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia 5-6 Tahun. Edupedia, 3(2), 110. https://doi.org/10.24269/ed.v3i2.304Kristianus kasego. (2019). PENGARUH YOUTUBE TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK – ANAK DI INDONESIA. In Student’s column. https://communication.binus.ac.id/2019/01/19/pengaruh-YouTube-terhadapperkembangan-anak-anak-di-indonesia/
Kushendrawati, S. M. (2010). Hiperrealitas dalam Media Massa, Suatu Kajian Filsafat Jean Baudrillard. 140.
Menur Adhiyasasti. (2019). Tahap Kemampuan Komunikasi Anak, Orang Tua Wajib Tahu.https://skata.info/article/detail/512/tahap-kemampuan-komunikasi-anakorang-tua-wajib-tahu
Novita Joseph. (2021). Mengenali Gangguan Perilaku pada Anak, Ciri-Ciri dan Penanganannya. https://hellosehat.com/parenting/anak-6-sampai-9tahun/perkembangan-anak/gangguan-emosional-dan-perilaku/
Oktaviana, M & Wimbarti, S. (2014). Validasi Klinik Strenghts and Difficulties Questionnaire (SDQ) sebagai Instrumen Skrining Gangguan Tingkah Laku. Psikologi 41(1) 101 – 114. fenomena
Riskhaturahma, E. (2020). Analisis yuridis terhadap persoalan perlindungan anak dalam YouTuber Anak di Media Sosial YouTube.http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/44191%0Ahttp://digilib.uinsby.ac.id/44191/2/ElfaRiskhaturahma_C91216078.pdf
Rosmala Dewi. (2019). Berbagai Masalah Anak Taman Kank-Kanak. Jakarta: Departemen Kesehatan.
Sarlito S.W. (2005). Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang.
Sointu, E. T. (n.d.). Multi-informant assessment of behavioral and emotional strengths. In 2014. University of Eastern Finland.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (ke 2, Sept). ALFABETA.
Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kualitatif. ALFABETA.CV.
Detail Informasi
Tugas Akhir ini ditulis oleh :
- 44190625 - Ade Osha Syamustika
- Prodi : Ilmu Komunikasi
- Kampus : Margonda
- Tahun : 2023
- Periode : I
- Pembimbing : Muhammad Ichsan MM,M.Ikom
- Asisten :
- Kode : 0123.S1.KM.SKRIPSI.I.2023
- Diinput oleh : WND
- Terakhir update : 13 Februari 2024
- Dilihat : 38 kali
TENTANG PERPUSTAKAAN
![PERPUSTAKAAN UBSI](https://elibrary.bsi.ac.id/assets/perpustakaan.png)
Perpustakaan Universitas Bina Sarana Informatika merupakan layanan yang diberikan kepada civitas akademik khususnya mahasiswa untuk memperoleh informasi seperti buku, majalah, jurnal, prosiding, dll.
INFORMASI
Alamat : Jl. Kramat Raya No.98, Senen, Jakarta Pusat
Telp : +6285777854809
Email : perpustakaan@bsi.ac.id
IG : @perpustakaan_ubsi
Jam Operasional
Senin - Jumat : 08.00 s/d 20.00 WIB
Isitirahat Siang : 12.00 s/d 13.00 WIB
Istirahat Sore : 18.00 s/d 19.00 WIB
Copyright © 2024 Perpustakaan Universitas Bina Sarana Informatika