Analisi Isi Film Imperfect Sebagai Standar Kecantikan Perempuan Indonesia

• Rifangatul Fakhriyah
• 2023

---

Standar kecantikan adalah gagasan tentang keindahan fisik yang diinginkan dalam suatu budaya atau masyarakat. Standar kecantikan orang Indonesia adalah kulit putih, tubuh yang kurus, hidung yang mancung dan sebagainya. Penampilan fisik dan kecantikan sangat diperhatikan. Dengan adanya standar kecantikan perempuan menjadi membenci dirinya karena tidak sesuai dengan standar kecantikan yang dibentuk oleh masyarakat Standar kecantikan dapat menyebabkan diskriminasi dan kekhawatiran pada perempuan sehingga menimbulkan persepsi yang berbeda - beda dari masyarakat. Pada film “Imperfect: Karir, Cinta, dan Timbangan” dapat mempengaruhi persepsi dan standar kecantikan perempuan Indonesia dalam konteks yang luas karena menunjukan bahwa masyarakat tidak selalu menghargai sosok tubuh yang kurang ideal. Kejadian ini bisa membuat perempuan yang memiliki tubuh yang kurang ideal merasa dapat tekanan dan tidak percayaan diri karena mereka percaya bahwa harus memenuhi ekspektasi kecantikan yang ditentukan oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis isi pada film Imperfect sebagai sebuah standar kecantikan pada perempuan Indonesia. Metode yang digunakan yaitu semiotika Roland Barthes dengan jenis pendekatan penelitian kualitatif. Dengan adanya Standar kecantikan yang ditemui pada film “Imperfect” yang dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan lingkungan kerja sehingga Rara merasa tidak pecaya diri dan merasa tertekan dengan adanya tolak ukur standar kecantikan tersebut. Secara makna denotasi, konotasi, dan mitos dari dua puluh dua gambar yang tedapat dalam adegan didapatkan adanya tanda kecantikan perempuan dan menjadi perempuan cantik banyak sekali aturan-aturan yang dibuat oleh orang sekitar.

• Tidak Percaya Diri
• Standar Kecantikan
• Perempuan Indonesia

Alfathoni, Dani Manesah. (2020). Pengantar Teori Film. Sleman: Deepublish. Aprilianty, S., Komariah, S., & Abdullah, M. N. A. (2023). Konsep Beauty Privilege Membentuk Kekerasan Simbolik. Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Budaya, 9(1), 149. https://doi.org/10.32884/ideas.v9i1.1253

Ardianto, Komala, dan siti karlinah. (2014). Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Aritonang, David, Ardhy, Doho, Y. (2019). Analisis Semiotika Roland Barthes Terhadap Lirik Lagu Band Noah “Puisi Adinda.” Jurnal Ilmu Komunikasi Dan Bisnis, 4(April), 77.

Fatah, (2019). Analisis Semiotika Roland Barthes Tentang Ashabul Fil. Jurnal Kajian Sosial, Peradaban dan Agama, 2(Desember), 237

Hendiawan, Teddy. (2022). Makna Keindonesiaan dalam Film-Film Adaptasi. Yogyakarta:Depublish.

Maya, R., & Hapsari, P. (2019). Dalam Film “ Imperfect .” Ilmu Komunikasi, 1–15. McQuail, Denis. (2011). Teori Komunikasi Massa, Buku 1, Edisi 6. Jakarta: Salemba Humanika.

Mulyaden, (2021). Kajian Semiotika Roland Barhes Terhadap Simbol Perempuan dalam Al-Qur'an.Jurnal Studi Agama-Agama, 17(8), 143

Nafsika, S. S., & Huda, A. S. (2021). Estetika : Persfektif Semiotika dan Semantik pada film Salam dari Kepiting Selatan. Irama, 3(2), 7–13.

SARI, N. Y. W. (2022). REPRESENTASI KECANTIKAN DALAM DRAMA KOREA (Analisis Semiotika Representasi Konsep Kecantikan Perempuan dalam Drama Korea True Beauty). Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, 146–148. http://repository.upnjatim.ac.id/id/eprint/5322

Sekarwening, N. I. (2021). Analisis Isi: Dampak Standar Kecantikan Pada Film Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan. Mediakom, 5(1), 61–68. https://doi.org/10.32528/mdk.v5i1.7238

Sobur, Alex. (2013). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosadak Sutandio, Anton. (2020). Dasar-dasar Kajian Sinema. Yogyakarta: Ombak.

Wibisono, P., & Sari, Y. (2021). Analisis Semiotika Roland Barthes Dalam Film Bintang Ketjil Karya Wim Umboh Dan Misbach Yusa Bira. Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, 1(1), 30–43.