Analisa error counting pada transmisi serat optik submarine segmentasi bangka-batam milik pt. Mora telematika indonesia, tbk

• Guntur Wahyu Dewanto
• 2023

---

PT. Mora Telematika Indonesia merupakan perusahaan penyedia jaringan internet, salah satu jaringan backbone nya adalah B3JS yang menghubungkan Jakarta-Singapura dengan media kabel optik. Latar belakang dilakukannya penelitian adalah adanya kinerja yang buruk pada beberapa channel sehingga menimbulkan kesalahan sistem yang menyebabkan koneksi Bangka-Batam terputus. Tujuan penelitan ini adalah membuat suatu hipotesa sehingga dapat dilakukan tindakan untuk memecahkan masalah. Metodelogi yang dilakukan dalam penelitian dengan menganalisa lapisan electrical dengan hasil perhitungan rata-rata nilai OSNR 16.88 dB dari nilai minimumnya 14.22 dB, FEC BER 3.15x10-2 dan Q (dB) Factor 6.96 dB dari nilai minimum 5.29 dB dan margin dengan rata-rata 1.67 dB. Dari hasil analisa tersebut muncul hipotesa bahwa kualitas kabel FO yang kurang baik, sehingga dilanjutkan dengan analisa pada lapisan optikal dengan melakukan OTDR yaitu mengukur kabel FO dan menghitung nilai maksimal kerugian pada jarak 20 Km, 40 Km dan jarak terjauh dari sisi Batam. Dari hasil pengukuran, pada core 7 di jarak 19 Km terdapat tekukan serat optik sehingga terjadi kerugian daya sinyal dengan rata-rata kerugian 0.355 dB, dimana menurut ITU-T G.654 maksimum kerugian 0.20 dB. Setelah dilakukan perbaikan FO, didapat hasil kenaikan rata-rata OSNR sebesar 4.2 %, FEC BER 0.01 %, Q dB dan margin 2.21 % . Dari hasil pengujian nilai kinerja kualitas jaringan diperoleh nilai latency 3.11 ms, Jitter 0.33 us, Throughput 100 % dan Frame Loss 0 %, nilai hasil uji kinerja jaringan tersebut masuk ke dalam parameter Internet Engineering Task Force (IETF) maka hipotesa kualitas FO yang kurang baik terbukti. Dengan diperbaikinya FO, kualitas kinerja dari jaringan bertambah dan dapat mengoreksi error dengan baik.

• Moratelindo
• B3JS
• Bangka-Batam
• Transmisi
• OSNR

Armel, B. J., Jean-Francois, E. D., & Luc, I. E. (2022). Comparative evaluation of optical amplifiers in passive optical access networks. Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science, 27(3), 1452–1461. https://doi.org/10.11591/ijeecs.v27.i3.pp1452-1461
Clesca Bertrand. (2021) Definition of Unrepeatered Cable Systems. 
Internet Engineering Task Force (IETF) (n.d.). Benchmarking Methodology for Network Interconnect Devices-RFC2544. 
Itu-t. (2020). ITU-T Characteristics of a cut-off shifted single-mode optical fibre and cable Recommendation ITU-T G.654. http://handle.itu.int/11.1002/1000/11
Jaqub Oravec, & maros Lapcak. (2022). Performance Enhancement of DWDM Optical Fiber. Performance Enhancement of DWDM Optical Fiber, 1–14.
Kurnia Marahsakti Akarel, B., Hambali, I., & Hasan Jauhari, M. (2020). PERANCANGAN PENGGUNAAN PENGUAT OPTIK PADA JARINGAN SISTEM KOMUNIKASI KABEL LAUT (SKKL) DI JALUR SISTEM INDONESIA GLOBAL GATEWAY (IGG) DESIGN OF USING OPTICAL AMPLIFIER ON SISTEM KOMUNIKASI KABEL LAUT (SKKL) NETWORK IN INDONESIA GLOBAL GATEWAY (IGG) LINK SYSTEM.
Lyubomirsky, I. (2021). OSNR Link Budget Methodology.
Nokia. (2017). 1830  Photonic Service Switch 24x (PSS-24x)  Release 9.1  Installation and System Turn-up Guide.
Nokia. (2018). 1830  Photonic Service Switch 8x/24x (PSS-8x/24x)  Release 11.0  Product Information and Planning Guide.
Syahidulhaq, H. A. (2019). ANALISA SISTEM PROTEKSI AUTOMATIC SWITCHED OPTICAL NETWORK ( ASON ) PADA TRANSMISI SERAT OPTIK BACKBONE PT . MORA TELEMATIKA INDONESIA SEGMENT JAKARTA - BATAM.